Comunitynews | Jakarta, — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, secara resmi membuka Table Tennis Championships yang digelar oleh National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi DKI Jakarta.
Ajang olahraga ini berlangsung meriah di Pluit Village Mall, Jakarta Utara, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Nusron menegaskan pentingnya nilai inklusivitas dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang olahraga. Ia menekankan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berkembang dan berprestasi.
“Momentum kemerdekaan harus dimaknai sebagai kebebasan bagi seluruh warga negara tanpa terkecuali. Termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, tetapi memiliki semangat juang luar biasa,” ujar Nusron Wahid di hadapan para peserta dan tamu undangan.
Lebih lanjut, Nusron menyampaikan harapannya agar atlet-atlet paralympic Indonesia, khususnya dari NPCI, terus mencetak prestasi gemilang di berbagai kompetisi nasional maupun internasional.
Ia optimistis kejuaraan seperti ini bisa menjadi titik awal untuk menambah raihan medali, terutama di ajang ASEAN Para Games dan Paralimpiade mendatang.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 300 peserta, terdiri dari atlet reguler dan atlet penyandang disabilitas. Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah solidaritas dan kolaborasi antar insan olahraga.
Menariknya, usai membuka acara, Menteri Nusron ikut menjajal lapangan tenis meja bersama Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Raja Juli Antoni. Keduanya berpasangan dengan atlet paralympic dalam pertandingan ekshibisi yang penuh semangat dan keakraban.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:
- Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Andri Yansyah
- Chef de Mission ASEAN Para Games 2026, Reda Manthovani
- Sekretaris Jenderal NPCI, Ukun Rukaendi
- Ketua NPCI DKI Jakarta, Yasin Onasie
- Ketua Panitia Kejuaraan, Cahaya Manthovani
Kehadiran mereka menjadi bentuk nyata dukungan terhadap pengembangan olahraga disabilitas di Indonesia, khususnya di ibu kota.