.jpg)
Cilegon, Comunitynews— Peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada Senin, 1 Desember 2025 menjadi refleksi penting bagi berbagai pihak, khususnya tenaga pendidik dan orang tua, dalam meningkatkan kesadaran mengenai penyakit menular dan upaya pencegahannya pada anak.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Drg. Rully Kusumawardhany, MM, saat memberikan imbauan edukatif kepada masyarakat.
Dalam keterangannya, Drg. Rully menekankan bahwa tantangan perkembangan anak di era sekarang semakin kompleks.
Kemajuan teknologi, akses informasi tanpa batas, dan pola pergaulan yang lebih luas memerlukan pendampingan yang terarah agar anak tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki pemahaman yang benar mengenai kesehatan diri.
“Edukasi mengenai kesehatan, termasuk HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, seharusnya mulai diperkenalkan secara bertahap sejak usia sekolah dasar.
Tentu penyampaian harus dilakukan dengan bahasa yang sesuai usia, edukatif, dan tidak menakut-nakuti,” ujarnya.
Menurutnya, edukasi dini yang tepat dapat membantu anak memahami cara menjaga diri, mengenali risiko, serta membangun pola pikir preventif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Hal ini juga menjadi langkah antisipatif agar anak tidak mudah terpengaruh perilaku berisiko yang dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang.
Lebih lanjut, Drg. Rully Kusumawardhany, MM.menegaskan bahwa peran keluarga tidak dapat tergantikan. Sebelum anak mendapatkan informasi dari luar, orang tua menjadi pihak pertama yang dipercaya anak mengenai pertanyaan seputar tubuh, kesehatan, dan perubahan perkembangan diri.
“Komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting. Jika komunikasi terbuka terbangun sejak dini, anak akan merasa nyaman bertanya, bercerita, dan mencari jawaban dari sumber yang tepat bukan dari internet atau lingkungan yang belum tentu benar,” tambahnya.
Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini mengusung tema internasional “Let Communities Lead” atau “Biarkan Komunitas Memimpin.” Tema ini menjadi pengingat bahwa upaya pencegahan HIV/AIDS tidak hanya bergantung pada tenaga kesehatan, tetapi memerlukan kerja bersama antara pemerintah, sekolah, keluarga, komunitas, hingga anak muda itu sendiri.
Melalui tema tersebut, drg. Rully berharap seluruh elemen masyarakat dapat saling menguatkan dan terus memupuk kesadaran bahwa kesehatan adalah investasi penting bagi masa depan generasi muda.
“Anak-anak hari ini adalah pemimpin masa depan. Dengan edukasi yang tepat dan dukungan semua pihak, kita bisa memastikan mereka tumbuh sehat, kuat, dan memiliki kesadaran untuk menjaga diri serta lingkungan,” ujarnya menutup pesan.
Dengan semangat kolaborasi dan pendekatan yang humanis, Pemerintah Kota Cilegon melalui sektor pendidikan terus mendorong terwujudnya generasi yang sehat secara fisik, mental, dan sosial, sekaligus siap menghadapi tantangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai kesehatan dan keselamatan diri.
