![]() |
Tempat ini dijadikan istirahat |
Comunitynews | Kab. TANGERANG – Kisah pilu datang dari keluarga Adi, warga Kampung Tangga Jiman, Desa Kampung Kelor, RT 04/02, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, terpantau,Sabtu (18/10/2025).
Bersama istri dan dua anaknya, Adi tinggal di bangunan tambahan sempit yang menempel pada rumah orang tuanya — atau yang biasa disebut sosompang. Kondisi tempat tinggal tersebut jauh dari kata layak huni.
Udin, ayah Adi, mengungkapkan bahwa keluarga anaknya sudah lama menempati bangunan tersebut karena keterbatasan ekonomi.
“Tanah untuk membangun rumah sebenarnya sudah ada, tapi biaya pembangunannya yang belum ada. Anak saya hanya bekerja dengan penghasilan pas-pasan, jadi mustahil bisa membangun rumah sendiri,” tuturnya penuh harap.
Ia berharap pemerintah desa, kecamatan, maupun Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat turun tangan membantu keluarga mereka mendapatkan rumah yang layak.
“Kalau bisa, ada bantuan dari pemerintah atau program sosial yang bisa membantu meringankan beban anak saya,” tambah Udin.
Sementara itu, Dacang, salah satu warga sekitar, membenarkan bahwa kondisi rumah Adi memang sangat memprihatinkan. Ia mengatakan sudah banyak pihak yang datang untuk meninjau langsung keadaan keluarga tersebut, namun belum ada tindak lanjut nyata.
“Sudah beberapa kali diusulkan agar mendapat bantuan, tapi sampai sekarang belum juga terealisasi. Kami berharap pemerintah desa, kecamatan, maupun para donatur bisa ikut membantu membangun rumah Pak Adi,” ujar Dacang.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Kampung Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, maupun Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (DPPP) Kabupaten Tangerang belum memberikan keterangan resmi terkait hasil survei maupun rencana bantuan untuk keluarga Adi.(Aris)