ADS

ads

iklan

,

Iklan

iklan

LSM GIAS Soroti Tegangan Listrik Drop di Dumai, Warga Keluhkan Layanan PLN

22 Okt 2025, 21:11 WIB Last Updated 2025-10-22T14:12:47Z

Comunitynews - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Indonesia Adil Sejahtera (GIAS) menyoroti kinerja PT PLN UP3 Dumai yang dinilai lamban menangani masalah tegangan listrik rendah atau drop spanning di wilayah Kelurahan Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur. Kondisi ini telah berlangsung selama enam bulan tanpa adanya perbaikan yang signifikan.


Warga di RT 006, RT 007, dan RT 008 mengaku resah lantaran tegangan listrik di rumah mereka hanya mencapai sekitar 127 Volt, jauh di bawah standar normal 220 Volt. Akibatnya, berbagai peralatan elektronik seperti pendingin udara (AC), kulkas, hingga lampu sering tidak berfungsi dengan baik.


Ketua DPW LSM GIAS, Andi Saputra, menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya pelayanan PLN terhadap konsumen.


“Pelayanan PLN sangat amburadul. Masalah tegangan rendah ini sudah lama terjadi dan merugikan masyarakat. PLN seharusnya memberikan pelayanan maksimal sesuai tanggung jawabnya, bukan hanya menuntut kewajiban pelanggan,” tegas Andi, Selasa (22/10/2025).


Menurut Andi, Pemerintah Kota Dumai melalui Kecamatan Bukit Kapur dan Kelurahan Bukit Nenas telah mengirimkan surat resmi ke PLN UP3 Dumai sejak 1 Juli 2025, namun belum ada tindak lanjut nyata hingga kini.


Ia juga menunjukkan salinan surat permohonan tersebut sebagai bukti bahwa masyarakat dan pemerintah setempat telah berupaya mencari solusi. Namun, pihak PLN dinilai tidak responsif terhadap keluhan warga.


“PLN jangan hanya sibuk dengan program promosi seperti potongan listrik gratis, tapi harus fokus memperbaiki layanan. Tegangan listrik yang tidak stabil bisa merusak peralatan pelanggan. Idealnya, tegangan listrik berada di kisaran 198–231 Volt, dengan toleransi minus 10 persen hingga plus 5 persen dari standar 220 Volt,” jelasnya.


Andi mendesak PLN UP3 Dumai untuk segera menindaklanjuti laporan ini secara serius dan mengambil langkah konkret agar kualitas pelayanan dapat kembali optimal.


“Kami minta PLN turun langsung ke lapangan. Jangan biarkan masyarakat terus dirugikan karena pelayanan yang tidak profesional,” pungkasnya.

Iklan