Comunitynews | Cilegon – Proyek pembangunan toilet di SDN Panggungrawi, Kota Cilegon, yang dibiayai dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2025 senilai Rp170,6 juta menuai sorotan publik.
Pekerjaan yang dilaksanakan PT Nur Putra Mandiri dengan konsultan pengawas CV Reka Cipta Konsultan itu dinilai minim pengawasan di lapangan.
Saat awak media melakukan pengecekan pada Jumat (26/9/2025), tidak tampak konsultan maupun tenaga ahli yang melakukan pemantauan di lokasi. Hal ini memicu kritik dari Aktivis Cilegon, Cecep ZF, yang menyoroti lemahnya kontrol terhadap mutu pekerjaan.
“Pengawas seharusnya selalu standby di lokasi untuk memastikan material dan pengerjaan sesuai dengan spesifikasi. Tanpa itu, kualitas bangunan bisa dipertanyakan,” ujar Cecep.
Ia juga menyoroti kualitas material yang digunakan. Menurutnya, agregat kasar seharusnya memiliki permukaan padat dan tidak berpori, sementara baja tulangan harus memenuhi standar diameter dan mutu tertentu. Namun, di lapangan, Cecep menilai penggunaan material tidak sepenuhnya memenuhi kriteria tersebut.
Minimnya pengawasan, lanjutnya, berpotensi hanya menghamburkan anggaran negara. “Ini program dari pusat (DAU). Kalau tidak diawasi dengan baik, hasilnya tidak akan maksimal,” tambahnya.
Seorang pekerja yang ditemui di lokasi mengaku sejak kemarin tidak ada konsultan maupun pengawas yang datang. Namun, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Aies selaku mandor pelaksana menjelaskan bahwa konsultan dan pengawas ada, tetapi sedang keluar lokasi.