Comunitynews | Serang, Suasana haru sekaligus hangat menyelimuti kediaman Kepala Desa Lebakwana, Kecamatan Kramatwatu, Minggu (6/7), ketika 150 anak yatim piatu menerima santunan dalam rangka memperingati 1 Muharram 1446 H.
Kegiatan rutin yang digelar Karang Taruna Desa Lebakwana ini kembali menegaskan semangat gotong royong dan kepedulian sosial masyarakat setempat.
“Alhamdulillah, acara hari ini berjalan lancar. Kami berharap santunan ini dapat meringankan beban adik-adik dan menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus berbuat kebaikan,” ujar Irfan Maulana, Ketua Karang Taruna Lebakwana, di sela kegiatan.
Program santunan tahun ini terselenggara berkat kolaborasi Karang Taruna dengan Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lebakwana.
Kepala Desa M. Dahlan mengaku bangga dengan inisiatif pemuda desa yang konsisten menghidupkan kegiatan sosial di bulan Muharram.
“Doa anak-anak yatim adalah berkah. Semoga kami diberi kesehatan untuk terus mendukung program positif seperti ini,” ungkap Dahlan.
Karang Taruna menargetkan penyelenggaraan yang lebih semarak pada tahun mendatang. Irfan berharap dapat menggandeng tokoh kabupaten hingga provinsi, termasuk Ketua Karang Taruna Banten Andika Hazrumy, demi memperluas dampak kegiatan.
Dukungan juga datang dari Ferawati, Anggota DPRD Kabupaten Serang Fraksi PAN, yang hadir langsung di lokasi.
“Di tengah keterbatasan anggaran, Karang Taruna mampu menghadirkan acara yang tertib dan menyentuh kebutuhan masyarakat. Tahun depan kita harapkan kolaborasi lebih luas dengan PKK, BUMDes, koperasi, dan pelaku usaha agar santunan dapat bersanding dengan tabligh akbar atau kegiatan berskala lebih besar,” papar Ferawati.
Dalam tradisi Islam, Muharram bulan pertama dalam kalender hijriah kental dengan nilai solidaritas.
Santunan anak yatim diyakini membawa keberkahan bagi pemberi maupun penerima, seraya meneguhkan kepedulian sosial yang menjadi inti ajaran agama.
Kegiatan di Desa Lebakwana ini sekaligus menegaskan peran pemuda desa sebagai motor penggerak pembangunan sosial.
Dengan melibatkan pemerintah, legislatif, dan sektor swasta, Karang Taruna berupaya memastikan bantuan tidak berhenti pada pemberian materi, melainkan berlanjut pada pendampingan jangka panjang bagi anak yatim piatu.