Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Diduga Ada Campur Tangan Penguasa? Insiden PHK Rahman Redpel SEO Timbulkan Polemik

25 Jul 2025, 14:12 WIB Last Updated 2025-07-30T09:14:59Z

Comunitynews | Jakarta – Polemik pemecatan seorang redaktur pelaksana SEO di lingkungan media daring Akurat.co tengah menyita perhatian publik. Klarifikasi resmi dari pihak manajemen pun dilontarkan guna merespons sejumlah informasi simpang siur yang beredar di kalangan wartawan dan media sosial.

Pimpinan Redaksi Akurat.co, Aldi Gultom, menyampaikan bahwa pemberhentian terhadap Rahman Sugidiyanto bukanlah bentuk tekanan eksternal atau intervensi politik, melainkan hasil dari pelanggaran etika berat yang dilakukan oleh yang bersangkutan.

“Pada 14 Juli 2025 kami baru mengetahui bahwa Saudara Rahman ternyata aktif memimpin media online lain sebagai Pemimpin Redaksi, yang tentu tidak sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya di Akurat.co,” ujar Aldi dalam pernyataan tertulis, Jumat (25/7).

Menurut Aldi, posisi Pemimpin Redaksi di suatu media bukan sekadar jabatan administratif, tetapi menyangkut arah dan kebijakan redaksional yang sangat strategis. Menjalankan dua peran redaksional secara bersamaan, menurutnya, menimbulkan konflik kepentingan yang tak dapat dihindari.

Rahman sendiri sebelumnya menjabat sebagai Redpel SEO Akurat.co sejak Februari 2025. Dalam menjalankan tugasnya, ia diberi akses pada berbagai perangkat pendukung berbayar untuk meningkatkan performa SEO perusahaan.

Namun, fakta bahwa Rahman juga merupakan pendiri dan pemimpin redaksi Jakartainside.com—media dengan segmen yang sejenis—mendorong manajemen untuk menggelar tiga kali pertemuan klarifikasi secara terpisah, melibatkan pimpinan redaksi, HRD, dan manajemen perusahaan.

Di hadapan manajemen, Rahman menyatakan bahwa identitasnya sebagai pemimpin Jakartainside.com telah diketahui sebelum ia bergabung dengan Akurat.co. Namun, menurut pihak perusahaan, tidak pernah ada pemberitahuan resmi mengenai hal itu, sehingga dinilai sebagai bentuk ketidakjujuran profesional.

Rahman, dalam rilis pers terbuka tertanggal 24 Juli 2025, membantah tudingan pelanggaran etika tersebut. Ia mengklaim pemecatannya dipicu oleh aktivitas pribadi di luar jam kerja, yakni penyuntingan halaman Wikipedia yang memuat informasi tentang seorang pimpinan DPR RI.

“Saya menyunting menggunakan akun pribadi, bukan fasilitas kantor. Saya juga telah menyampaikan permintaan maaf, tetapi tetap diminta mengundurkan diri. Karena menolak, akhirnya saya diberhentikan,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis.

Ia menduga bahwa aktivitas penyuntingan tersebut diketahui manajemen melalui jalur tidak resmi dan kemudian dijadikan alasan tak langsung untuk menekan dirinya mundur.

“Surat pemecatan yang saya terima tidak mencantumkan Wikipedia sebagai alasan, melainkan soal media pribadi. Padahal itu sudah diketahui sejak awal saya bergabung kembali Oktober 2023,” tambah Rahman.

Lebih jauh, ia menyoroti dugaan tekanan politik sebagai latar belakang pemecatannya. Ia menyebut bahwa langkah tersebut mencederai kebebasan pers dan memperlihatkan betapa rentannya posisi jurnalis terhadap intervensi.

“Saya justru telah berhasil menaikkan trafik organik Akurat.co hampir 40% sejak menjabat sebagai Redpel SEO. Bahkan, sempat masuk 50 besar situs berita nasional menurut SimilarWeb,” katanya.

Sementara itu, Aldi Gultom menepis seluruh dugaan tekanan politik. Ia menegaskan bahwa persoalan Rahman dengan anggota DPR merupakan urusan pribadi yang terjadi di luar kapasitasnya sebagai karyawan Akurat.co.

“Pelanggaran utama adalah ketidaktransparanan serta potensi konflik kepentingan karena posisinya di media lain. Ini bukan soal pemberitaan DPR. Itu sepenuhnya tanggung jawab pribadinya sebagai Pemimpin Redaksi media lain, bukan bagian dari Akurat.co,” tegas Aldi.

Manajemen, lanjut Aldi, mengambil keputusan setelah melalui pertimbangan mendalam dengan mengacu pada etika jurnalistik dan aturan perusahaan. Surat resmi pemutusan hubungan kerja dikeluarkan oleh HRD pada 23 Juli 2025, dengan efektivitas pemberhentian per 26 Juli 2025.

Perusahaan menyatakan telah memberikan waktu bagi Rahman untuk menyelesaikan seluruh urusan administratif sebelum statusnya sebagai karyawan resmi dihentikan.

Iklan

iklan