Comunitynews | Kab. Tangerang Pembangunan infrastruktur yang dibiayai dari anggaran pemerintah sejatinya ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan proyek acap kali berujung pada hasil yang mengecewakan, bahkan merugikan publik.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Mauk, tepatnya di Kampung Sawah, Desa Ketapang, Kabupaten Tangerang, Banten. Salah satu proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) yang baru saja selesai dibangun kini dalam kondisi rusak parah.
Bagian TPT sepanjang kurang lebih tujuh meter dilaporkan ambrol, memunculkan kekecewaan di kalangan warga yang seharusnya menjadi penerima manfaat.
Saat dikonfirmasi, Agus—seorang aktivis dari wilayah Pantura—mengaku prihatin terhadap kondisi tersebut. "Proyek itu berada di perbatasan antara Desa Ketapang dan Margamulya, tapi saya pastikan itu bukan proyek desa. Saya sendiri tidak tahu itu proyek dari instansi mana," ungkapnya.
Agus juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak terkait. "Saya sebagai putra daerah sangat kecewa. Pemborong atau pelaksana proyek tampak asal-asalan. Yang jadi pertanyaan, di mana peran pengawasan dari dinas teknis? Seharusnya PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) hadir dan memastikan kualitas pekerjaan,” tegasnya.
Upaya konfirmasi kepada Kepala Desa Ketapang tidak membuahkan hasil. Sang kades tidak berada di tempat dan sulit untuk ditemui.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti siapa pelaksana proyek tersebut, lantaran tidak terdapat papan informasi di lokasi pekerjaan—sesuatu yang seharusnya menjadi standar dalam pelaksanaan proyek pemerintah sebagai bentuk transparansi publik.
Salah satu warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa saat proyek berlangsung, beberapa pekerjanya merupakan warga lokal. "Yang kerja kemarin itu banyak dari kampung sini juga," ujarnya.
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar terkait proses perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan proyek yang didanai dari uang rakyat.
Diharapkan, instansi terkait segera turun tangan untuk mengusut tuntas proyek yang diduga bermasalah ini dan memastikan tidak terulang kembali di masa mendatang.
(Aris | Kabiro)