Jakarta, Comunitynews— Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berpenghasilan rendah dengan merealisasikan akad massal 50.030 unit rumah subsidi di Serang, Banten, Sabtu (20/12). Program tersebut menjadi kelanjutan kebijakan lintas pemerintahan sekaligus wujud keberpihakan negara kepada rakyat kecil.
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa keberpihakan kepada wong cilik merupakan prinsip utama dalam setiap kebijakan yang ia ambil. Ia mengungkapkan pesan terakhir almarhum ayahnya, ekonom senior Prof. Sumitro Djojohadikusumo, yang selalu menjadi pedoman dalam kepemimpinannya.
Presiden menyebut, dalam setiap pengambilan keputusan, pilihan yang paling menguntungkan rakyat kecil harus menjadi prioritas. Menurutnya, kelompok yang kuat akan mampu bertahan, sementara kelompok lemah justru membutuhkan kehadiran dan keberpihakan negara.
“Ketika rakyat kecil diberdayakan, maka ekonomi akan bergerak. Dari situ kehidupan bangsa secara keseluruhan akan tumbuh,” ujar Prabowo.
Ia menambahkan, program perumahan rakyat bukan hanya soal penyediaan tempat tinggal layak, tetapi juga bagian dari strategi menggerakkan ekonomi nasional. Sektor perumahan, menurutnya, memiliki efek berantai terhadap lapangan kerja dan daya beli masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo kembali menegaskan tekadnya untuk menghapus kemiskinan di Indonesia. Ia menilai hal tersebut dapat dicapai apabila negara konsisten menegakkan tata kelola yang bersih dan adil.
Presiden juga mengingatkan pentingnya menghentikan praktik penyelundupan, penyelewengan, dan korupsi yang selama ini menjadi penghambat kesejahteraan rakyat. Ia menekankan bahwa kecerdikan yang digunakan untuk merugikan negara sama artinya dengan mencuri hak rakyat.
Menutup sambutannya, Prabowo menyampaikan pesan sederhana tentang makna kepemimpinan yang pernah ia terima dari gurunya. Menurutnya, ukuran keberhasilan seorang pemimpin adalah ketika rakyat kecil dapat hidup layak, tersenyum, dan menikmati hasil pembangunan.
“Kalau Rakyat kecil bisa tersenyum dan tertawa, di situlah tugas pemimpin dianggap berhasil,” pungkasnya.


