ADS

ads

iklan

,

Iklan

iklan

Dari Tukang Seblak hingga ART, Prabowo Tunjukkan Rumah Subsidi untuk Semua

20 Des 2025, 20:14 WIB Last Updated 2025-12-20T13:14:04Z


Serang, Comunitynews— Suasana Akad Massal 50.030 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci Rumah Subsidi di Serang, Banten, Sabtu (20/12), menyimpan momen yang menyentuh. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terlihat duduk berdampingan dengan Ayu, seorang asisten rumah tangga (ART), serta Fauzi Nurdian, pedagang seblak yang menjadi penerima manfaat program tersebut.



Tanpa jarak dan protokoler berlebihan, kebersamaan Presiden dengan dua pekerja sektor informal itu menjadi simbol kuat bahwa program perumahan bersubsidi benar-benar ditujukan untuk rakyat kecil. Bukan hanya pegawai formal, tetapi juga mereka yang selama ini kerap terpinggirkan dalam akses kepemilikan rumah.



Ayu dan Fauzi adalah potret jutaan pekerja dengan penghasilan terbatas yang akhirnya bisa memiliki rumah sendiri melalui program KPR FLPP yang digencarkan pemerintah. Seorang ART dengan gaji sederhana dan pedagang seblak kini dapat memegang kunci rumah atas nama mereka sendiri.



Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengaku bersyukur atas capaian program perumahan rakyat tersebut, meski ia menyadari tantangan ke depan masih besar.



“Hari ini saya gembira, tapi saya sadar perjalanan kita masih panjang. Masih ada sekitar 29 juta rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah. Karena itu semua harus bekerja keras, kompak, dan mencari jalan keluar bersama,” ujar Prabowo.



Ia menegaskan, pemerintah tidak boleh menyerah menghadapi keterbatasan, sebab selama ada niat dan kemauan, solusi pasti dapat ditemukan.



Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait turut menyoroti semangat juang para penerima rumah subsidi. Menurutnya, banyak dari mereka datang dari latar belakang sulit, namun memilih bekerja keras daripada menyerah pada keadaan.



Ia mencontohkan Ayu, seorang ART yang tetap berjuang meski hidup dengan penghasilan terbatas. “Dulu mungkin sulit dibayangkan, ART bisa punya rumah dari gajinya sendiri. Hari ini itu menjadi nyata. Rumah atas nama sendiri,” ujarnya.



Maruarar menyebut, keberhasilan tersebut mencerminkan Indonesia yang berkeadilan, di mana negara hadir membuka akses bagi seluruh lapisan masyarakat.



Momen Presiden Prabowo duduk sejajar dengan Ayu dan Fauzi pun menjadi pesan tersendiri. Bahwa rumah subsidi bukan sekadar program angka, melainkan pintu harapan agar rakyat kecil dapat hidup lebih layak, aman, dan bermartabat.

Iklan