Asosiasi Pengusaha Kecil Menengah Mikro Nusantara (Apimsa) memperkenalkan inisiatif baru bernama Makan Bergizi Gratis (MBG) Preneur, sebuah program pemberdayaan masyarakat yang menggabungkan ketahanan pangan dan peningkatan gizi. Program ini membuka lahan pertanian terpadu—meliputi sawah padi, kolam ikan, dan kebun pisang—untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanjung Anom.
Ketua Yayasan Apimsa Bhakti Bangsa, H. Ahmad Subadri, menjelaskan bahwa konsep MBG Preneur bukan sekadar menyediakan makanan bergizi, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa.
“Satu dapur MBG membutuhkan lahan sawah, kolam ikan, dan kebun pisang dalam luasan tertentu. Di belakang SMA Al Furqon ini tersedia lahan yang cukup luas untuk mendukung operasional dapur MBG,” ujarnya.
Pernyataan tersebut disampaikan saat peresmian Dapur MBG Tanjung Anom dan School Kitchen oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, di Al Furqon, Kampung Buaran Asem, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Menurut Subadri, keberadaan dapur MBG telah membawa dampak positif di sejumlah wilayah. Dari pengalaman pihaknya mengelola 20 dapur MBG, anak-anak sekolah kini lebih terbiasa mengonsumsi susu, buah, dan makanan bergizi.
“Warga Tanjung Anom sudah menunggu dapur MBG beroperasi. Mereka ingin segera menikmati hasil pangan lokal seperti susu, buah, dan daging segar,” tambahnya.
Selain itu, Subadri mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan Presiden Prabowo Subianto dan Kepala BGN Dadan Hindayana agar diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan amanah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Semoga Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, negeri yang penuh kebaikan alam dan akhlak penduduknya,” tutupnya.
Melalui program MBG Preneur, Apimsa menunjukkan komitmen kuat dalam membangun ekosistem pangan berkelanjutan, memberdayakan petani lokal, serta membantu pemerintah mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, produktif, dan mandiri secara ekonomi.


