Iklan


Iklan


,

Iklan

iklan

Sekjen ATR/BPN Dorong Percepatan Proyek ILASPP Bernilai Rp11 Triliun

7 Okt 2025, 07:32 WIB Last Updated 2025-10-07T00:32:19Z

 


Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Pudji Prasetijanto Hadi, resmi membuka Kick Off Implementation Support Mission Proyek Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP) di Aula Prona, Jakarta. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi, komitmen, dan integritas seluruh pihak untuk memastikan program strategis ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.


“Keberhasilan ILASPP bukan hanya diukur dari besar kecilnya anggaran atau banyaknya kegiatan, melainkan dari bagaimana kita menjaga pelaksanaannya dengan baik,” ujar Pudji.


Ia kemudian memaparkan lima langkah strategis untuk mempercepat dan meningkatkan kinerja ILASPP:


  1. Optimalisasi anggaran melalui pemanfaatan potensi dana yang belum terserap pada Triwulan IV.
  2.  Peningkatan kapasitas SDM lewat pelatihan dan kajian yang melibatkan mitra terkait.
  3. Penguatan peran Steering Committee agar koordinasi dan arah kebijakan lebih terarah.
  4. Percepatan proses pengadaan guna mendukung kelancaran pelaksanaan program.
  5.  Penyusunan Annual Work Plan (AWP) 2026, yang harus disampaikan ke Kementerian Keuangan paling lambat November 2025 sesuai Loan Agreement.


Pudji juga menekankan bahwa setiap tahap pelaksanaan ILASPP harus berlandaskan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan integritas.


“Program ini harus dijalankan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasilnya harus reliable, konsisten, dan sesuai standar yang telah disepakati,” tegasnya.


Ia mengingatkan agar seluruh pelaksana program menjauhi praktik birokratis yang memperlambat kinerja. “Jangan puas dengan seremonial atau angka-angka di atas kertas. Hasil nyata yang dirasakan masyarakat adalah ukuran keberhasilan sesungguhnya,” tambahnya.


Melalui kegiatan Kick Off ini, Pudji berharap seluruh pemangku kepentingan dapat menyatukan langkah, memperkuat kolaborasi, serta menyamakan persepsi dalam mempercepat implementasi proyek ILASPP.


Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian ATR/BPN, Andi Tenri Abeng, dalam laporannya menjelaskan bahwa ILASPP merupakan program strategis nasional yang didanai oleh Bank Dunia dengan nilai mencapai 653 juta dolar AS atau sekitar Rp11,08 triliun. Program ini dijadwalkan berlangsung selama lima tahun (2025–2029), dengan melibatkan tiga kementerian/lembaga utama.


“Per 30 September 2025, realisasi anggaran Kementerian ATR/BPN tercatat sebesar Rp44,226 miliar atau 9,03% dari total pagu tahun 2025 senilai Rp0,49 triliun,” jelas Andi.


Dalam kesempatan yang sama, Task Team Leader World Bank, Willem van der Muur, menyoroti pentingnya aspek pengadaan (procurement) dan mitigasi risiko agar pelaksanaan proyek berjalan efektif. “Kami berharap misi ini dapat memperkuat komunikasi antara Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia demi tercapainya tujuan besar ILASPP,” ujarnya.


Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya; Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Nazib Faizal; serta perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, dan World Bank.

Iklan